Aku Tersadar……Hidup Itu Selalu Berdampingan
Dengan Dosa
Sebelum membaca buku ini, aku tidak pernah memikirkan
apa yang ku lakukan akan berdosa atau berpahala. Aku hanya melakukan segala
sesuatu yang ingin kulakukan tanpa mempertimbangkan semua terlebih dahulu.
Terkadang tidak sadar jika dari ucapan itu bisa menyakiti hati orang lain,
berbuat semaunya bisa membuat hari orang tua terluka. Mungkin saat itu usiaku
juga belum dewasa, masih berpikiran sempit dan merasa semua yang dilakukan
pasti benar. Saat menemukan buku ini aku mulai membaca lembar demi lembar dan
memahaminya sedikit demi sedikit.
Buku yang ditulis oleh Mhd. Rois Al-Maududy dengan judul
Allah, Please Forgive Me.
Dalam
buku ini, ada beberapa kalimat yang selalu terbesit di benakku :
“Sadarilah bahwa kita
berasal dari Allah, hidup untuk Allah, dan akan kembali kepada Allah.”
“Iman bukan hanya
sebentuk ucap di lisan. Harus ada pembenaran di dalam hati. Harus ada laku yang
membuktikan. Itulah iman yang sesungguhnya.”
Kedua kalimat itu menyadarkan bahwa bumi dan seisinya
itu milik Allah dan iman yang sesungguhnya tidak semudah mengucapkannya. Selama
hidupku ini, aku terlalu mengabaikan hal-hal yang harusnya dikerjakan oleh umat
muslim. Aku belum menyadari bahwa berbicara & bersikap baik kepada orang
lain termasuk perilaku memperkuat iman. Yang kutahu hanya beribadah setiap hari
adalah bentuk hidup untuk Allah dan cara beriman kepada Allah. Namun aku tidak
sadar, banyak dosa yang secara tidak sadar dilakukan.
Sebuah kalimat yang berbunyi “dosa-dosa akan
menyebabkan kita jauh dari Allah.” Setelah membaca kalimat itu, dalam setiap
tindakan yang ku lakukan pasti akan ada keraguan. Dalam hatiku selalu berbisik “apa
yang kulakukan ini sudah benar belum ya? Akan menyakiti orang tidak ya?
Berdampak buruk tidak ya?.” Hampir dalam setiap tindakan akan berpikir seperti
itu. Karena ketakutan terbesarku adalah semakin jauh dari Allah.
Pada bab 3 dalam buku ini dijelaskan bahwa satu dosa
bisa membawa dosa-dosa yang lain tanpa kita sadari. Misalkan seseorang berbohong
mengenai pekerjaan orang tuanya karena malu dengan profesi sebenarnya orang
tua. Tanpa disadari kita akan terus membuat kebohongan agar orang yang
mendengarnya percaya. Ibarat kata menumpuk kebohongan dengan kebohongan.
Perlu direnungkan dan dipahami hal-hal berikut:
Ø Haruslah kita
ingat, setiap tindakan yang kita pilih memiliki konsekuensi dan hasil
masing-masing
Ø Dalam
menyikapi dosa, hendaknya kita memilih untuk bertobat, bukan membiarkan begitu
saja
Ø Lawanlah rasa
sulit karena itu cobaan untuk menguji kuatnya tekat kita
Tanamlah hal-hal ini di
benak kita dengan baik :
1.
Jangan pernah merasa bebas dari dosa
2.
Tetaplah mengantisipasi tindakan-tindakan yang
diperbuat
3.
Bersering-seringlah mengevaluasi diri agar tidak
berkutat dalam kubangan dosa
Buku ini benar-benar merubahku untuk hidup lebih sadar
akan dosa. Segala hal yang kuperbuat jika salah tidak akan jauh-jauh dari dosa.
Setiap malam sebelum tidur aku jadi rajin meyisihkan waktu 10-15 menit untuk introspeksi
diri. Mengenai apa saja?? Tentang apa saja yang ku lakukan hari ini, terutama
hal-hal yang membuatku tidak tenang. Aku pasti akan mengevaluasinya, jika hal
itu salah esok tidak akan kuulangi lagi atau akan memperbaikinya jika masih
bisa. Jika menyakiti orang lain, aku akan minta maaf pada orang-orang tersebut.
Sesekali saat aku menyadari itu adalah dosa, di
sepertiga malam aku akan melakukan salat taubat. Hal ini biasa ku lakukan
semata-mata mengharap pengampunan dari Allah dan tidak ingin mengulanginya
lagi. Aku pun tidak yakin apakah ibadahku diterima oleh Allah?? Namun yang
kuyakini adalah Allah pasti akan mendengarkanmu, apapun itu. Niat dan ketulusanmu
akan membantumu.
Ada bab yang inspiratif lain di buku ini, yaitu bab 9 Selalu
Mendongak ke Atas.
Ada banyak manusia yang seringkali mendongak ke atas,
mungkin aku juga salah satunya. Memang watak manusia yang tidak pernah puas
membuat kita jarang bahkan tidak pernah bersyukur. Kita selalu ingin apa yang
dicapai orang. Hal tersebut tidak salah selama tidak menciptakan iri, bersaing,
saling menjatuhkan, dan hal buruk lainnya. Karena kalimat ini “melihatlah
kepada orang orang yang berada di bawahmu dan janganlah kamu melihat kepada
orang yang berada di atasmu. Maka dengan demikian, kamu tidak akan meremehkan
nikmat Allah kepadamu.” Keseharianku yang biasanya mengabaikan orang
sekitar dan jarang bersyukur, kini benar-benar berubah jadi lebih mensyukuri
apa yang kumiliki saat ini dan mulai memiliki rasa ingin berbagi kepada orang
lain. Kesuksesan hidup itu kuncinya bersyukur. Kalimat menarik yang bisa
dipetik dalam bab ini adalah
Ø Dalam urusan
dunia, pandanglah orang yang berada di bawah agar kesyukuran mengisi hati
Ø Bersikap sederhanalah
Ketika dalam keadaan berlimpah, agar kita tidak goyah Ketika keadaan tiba-tiba
berubah
Ø Ingatlah tujuan
kehidupan kita di dunia, yakni beribadah kepada Allah. Harta hanyalah sarana
ibadah
Buku ini semakin menarik, aku terus melanjutkan
membaca dan memetik banyak pelajaran dari sini. Banyak hal di buku ini yang
menamparku perlahan-lahan, Ternyata selama ini banyak hal yang tidak aku
ketahui, banyak ilmu dan wawasan dari berbagai sumber sangat membantu membentuk
kehidupan berkualitas kita. Seperti yang dikatakan pada buku ini “hanya dengan
berilmu saja kita bisa menjadi bagian orang-orang yang beruntung. Sebab, orang-orang
yang beruntung itu seperti sabda Rasulullah adalah orang-orang yang hari ini
lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok lebih baik daripada hari ini.”
Dosa itu terus mendekati kita, tergantung kita
bagaimana lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kesadaran akan setiap dosa
itu sangat dibutuhkan agar kita tidak mengulanginya lagi. Ingatlah Allah Maha
Tahu, setiap gerakanmu pasti diketahuiNya. Tanamkan sifat takut kepada Allah,
karena itu akan membuatmu menghidari berbuat dosa. Satu hal lagi, jangan lupa
bersyukur ya. Syukurmu akan menambah nikmatmu.
No comments:
Post a Comment