expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Postingan Populer

Sunday, March 12, 2023

KERETA API MASA DULU DAN MASA SEKARANG

 

PERUBAHAN KERETA API INDONESIA, JADI LEBIH NYAMAN DAN AMAN.

 


Transportasi adalah sarana penting bagi kita untuk mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain. Di Indonesia terdapat banyak transportasi yang mendukung aktivitas mobilisasi kita. Transportasi terdiri dari transportasi darat, laut dan udara. Beberapa transportasi yang sering kita jumpai diataranya mobil, motor, kereta api, bus, pesawat, kapal laut, becak, dll. Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak pula perubahan alat transportasi kita menjadi lebih canggih mengikuti perubahan zaman.

Pada topik ini, kita akan ulas tuntas transisi transportasi kereta api dari zaman dahulu hingga sekarang. Kereta api adalah transportasi umum yang dimiliki perusahaan PT KAI (Kereta Api Indonesia). Transportasi ini termasuk salah satu favorit masyarakat karena jarak tempuhnya yang luas, nyaman, hemat tenaga dan murah pastinya.

Terowongan kereta api pertama di Indonesia yang dibangun 1879-1882 ada di Priangan; kaitan pembangunan jalur kereta api di Priangan dengan kegiatan plesiran orang Belanda pada masanya; alasan di balik pembangunan Stasiun Bogor yang berhadapan dengan Istana Bogor; serta Cianjur yang sempat menjadi ibu kota Priangan. Permulaan transportasi ini adalah dari Stasiun Bogor atau yang dulu dikenal dengan nama Buitenzorg.

Stasiun Bogor merupakan titik mula proyek pengerjaan rel kereta api di Priangan. Stasiun ini awalnya dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg atau NIS, sebuah jawatan kereta api milik swasta era Hindia Belanda, untuk melayani perjalanan dari Batavia menuju Buitenzorg dan sebaliknya.

"Karena dianggap sukses, maka setelah pembukaan jalur dari Batavia ke Bogor pada tahun 1873 pemerintah kolonial saat itu meminta untuk dilanjutkan pembangunannya dari Buitenzorg atau Bogor ke arah Sukabumi, Cianjur, bahkan sampai ke Bandung," papar Dicky. Hingga saat ini jalur kereta api menyebar ke seluruh Indonesia.

Itulah sejarah singkat awal munculnya kereta api.

sumber video youtube : https://www.youtube.com/watch?v=-pnJrsWl7J4

Seiring berkembangnya zaman, pasti alat transportasi ini mengalami banyak perubahan. Jadi apa perbedaan/perubahan kereta api dahulu dengan sekarang?

 

Kereta Api Dahulu

Kereta Api Sekarang

Jalur lintasan aktif

Lintasan lebih Panjang.

Pada masa penjajahan Jepang dan Belanda jalur lintasan kereta api secara total mencapai sekitar 8.159 km. Lintasan ini berada di Jawa dan Sumatera.

Lintasan lebih pendek

saat ini sudah banyak lintasan yang non aktif, bahkan mencapai tak kurang dari 3.343 km. Dari panjang lintasan non aktif tersebut, 2.140 km di antaranya tersebar mulai Banten hingga Pulau Madura. Alasan penonaktifan jalur adalah karena adanya bencana yang membuat jalur rel rusak dan kalah dengan transportasi darat lainnya.

Penumpang

Sebutan penumpang dulu “bonek” atau bondo nekat. Tidak hanya di dalam kereta, penumpang juga banyak yang bergantungan di jendela gerbong dan di atas gerbong.

Penumpang tertib di dalam gerbong semua. Tidak ada penumpang yang berada di atas gerbong kereta.

Pembelian tiket

Tiket harus beli “go show” di hari keberangkatan dan mengantri berjam-jam. Apabila tidak kebagian ya terpaksa mengantri lagi di hari berikutnya.  Karena belum ada fasilitas pemesanan/booking tiket.

Tiket bisa dipesan melalui aplikasi KAI Access, indomart, alfamart, Tokopedia, dll. Kita sudah bisa memilih jadwal keberangkatan, jadi tidak perlu mengantri lama-lama. dan pembayaran juga bisa non tunai (QRIS, saldo KAI Access, dll).

Pedagang di kereta

Banyak pedangan asongan yang berkeliling menawarkan barang jualannya, sehingga di dalam kereta terasa kurang nyaman.

Tidak ada pedagang asongan, penjual hanya dari PT KAI sendiri dan makanan yang ditawarkan pun bersih dan higienis.

Lokomotif

Menggunakan lokomotif uap yang mengeluarkan kepulan asap setelah klakson kereta dinyalakan.

Menggunakan lokomotif mesin diesel dan listrik,

Kebersihan

Tidak ada petugas kebersihan, jadi kondisi gerbong sangat kotor dan bau macam-macam.

Ada petugas kebersihan, jadi gerbong selalu bersih dan tidak banyak bau-bauan mengganggu kenyamanan saat berkereta.

Fasilitas

Hanya tempat duduk tanpa kipas angin atau AC.

Sudah dilengkapi AC, colokan charger, restorasi, dan Mini TV

Keamanan

Keamanan sangat kurang, banyak tindak kriminal terjadi mulai dari pencopetan, pencurian, pelecehan, kemungkinan terjadi kecelakaan bagi penumpang yang bergantung di jendela dan duduk di atas gerbong.

Keamanan lebih terjamin karena ada petugas keamanan yang kadang keliling gerbong. Jadi tindakan pencopetan, pencurian, pelecahan jarang terjadi meskipun kadang masih tetap terjadi.

 

Bagaimana? Begitu terlihat jelas sekali bukan perbedaan kereta api zaman dahulu dan sekarang.? Telah banyak dilakukan perubahan mulai dari peraturan penumpang, pembelian tiket, larangan pedagan asongan, kebersihan, fasilitas, dsb hanya untuk kenyamanan para penumpang.

Seiring berkembangnya zaman, jenis kereta saat ini pun sudah bermacam-macam jenisnya mulai dari kelas ekonomi hingga luxury (kelas premium). Betapa hebatnya Indonesia bisa berinovasi sedemikian rupa memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Berikut adalah beberapa jenis kereta api saat ini:

Ø  Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ)

Kerta Api Jarak Jauh atau KAJJ merupakan kereta api antarkota yang ditarik oleh lokomotif. Banyak masyarakat berpergian keluar kota dengan kereta ini. Kereta yang termasuk dalam kategori ini misalnya KA Argo Bromo Anggrek, KA Kahuripan, KA Ambarawa Express, dll.



Ø  Kereta Commuter Line (KRL)

KRL ini terkenalnya beroperasi di Jakarta sejak tahun 1925. Selain beroperasi di kawasan Jabodetabek, sekarang ada juga KRL yang beroperasi dengan rute Yogyakarta-Solo.



Ø  Kereta Bandara (RAILINK)

Kereta bandara atau RAILINK, Adjarian sudah ada sejak 25 Juli 2013 di Kualanamu. Dulunya, kereta bandara ini memiliki nama kereta Bandara Kualanamu. Sekarang kereta ini sudah ada di Jakarta, yaitu KA Bandara Soekarno-Hatta.KA Soekarno Hatta melayani rute dari Stasiun Manggarai sampai Bandara Soekarno-Hatta dengan jarak 36,3 kilometer.



Ø  Kereta Moda Raya Terpadu (MRT)

Transportasi kereta ini cenderung baru karena pertama kali beroperasi pada tanggal 24 Maret 2019. MRT sebenarnya merupakan kepanjangan dari Moda Raya Terpadu dan bukan Mass Rapid Transit. PT Mass Rapid Transit Jakarta yang menaungi MRT merupakan perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

MRT dapat menampung hingga 1.950 penumpang yang terdiri dari 6 gerbong di setiap rangkaiannya. MRT dapat melaju dengan kecepatan 80 km/jam pada jalur layang ataupun jalur bawah tanah.

Ø  Kereta Light Rail Transit (LRT)

Kereta Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) mulai beroperasi pada tahun 2022 tepatnya pada bulan Agustus 2022, Adjarian. Kereta ini dikhususkan untuk kawasan perkotaan karena daya tampungnya yang cenderung lebih kecil. Kereta ini terdiri dari 4 gerbong pada setiap rangkaian dengan kapasitas 257 orang saja. Kereta ini hanya bergerak pada jalur layang saja. Hal tersebut bertujuan agar tidak terkena efek macet karena strukturnya yang fleksibel dan mampu melewati jalur yang lebih sempit dan melingkar-lingkar sekalipun.

Perbedaan LRT, MRT dan KRL bisa dilihat dari jalur operasinya, Adjarian. LRT menggunakan struktur layang, MRT menggunakan struktur layang dan bawah tanah, sementara KRL menggunakan struktur layang dan atas tanah.

 

Berubahnya zaman, semakin beragam pula jenis kereta yang tersedia dengan fasilitasnya masing-masing. Banyaknya transportasi di Indonesia terutama kereta api, semakin mempermudah masyarakat untuk berpergian kemanapun. Perkembangan pesat transportasi ini diharapkan perlahan dapat mengatasi tingkat kemacetan parah terutama di ibukota.

No comments:

Post a Comment

Pesan Kesan Selama Mengikuti Challenge Blogspedia

USAHA KERAS DALAM MEMUNCULKAN ISPIRASI SECARA KILAT   Awal adanya #15daysblogspediachallenge dikasih tahu sahabat saya yang sebelumnya j...